Kpr atau bangun rumah

Setelah saya mempost pengalaman kpr saya, kini saya berbagi pengalaman mengapa saya lebih memilih untuk kpr dibandingkan dengan membangun rumah sendiri.
Ya, saya lebih memilih kpr, kenapa? Kenapa malah kpr tidak membangun rumah sendiri, mencicil pelan pelan untuk membeli tanah dsb.
Awalnya saya berniat membeli tanah dahulu, lalu membangunya pelan-pelan sesuai dengan kemampuan. Tapi, ini 2017 (pada saat itu) mana ada tanah dengan harga 20jt? Mana ada? Kalaupun ada pasti itu di ujung desa yang entah ada akses jalanya atau tidak (kalau masih ada boleh donk di info 😀😀 ), dan minimal untuk harga tanah saat ini sudah berkisar 500rb per meternya. Ketika saya membutuhkan tanah 100 m persegi maka saya butuh dana sekitar 50jt. Hah, 50jt? Untuk kami yang berpenghasilan menengah. No, harus berapa tahun kami menabung. Well seandainya kami menabung 1jt perbulan, maka dibutuhkan 50 bulan, atau sekitar 4 tahun lebih, dan harga 4 tahun kedepan apa masih sama 50jt? Dan pada faktanya harga tanah selalu naik kan?. Hmmm oke pikir-pikir lagi, mungkin masih ada ya, oke lah kita coba cari. Dan yes katakanlah saya dapat tanah yang saya inginkan. Mari saya ajak anda berkhayal lagi, setelah saya menabung 4 tahun ahirnya saya mempunyai sebidang tanah. Saya mulai memikirkan untuk memfondasi tanah tersebut. Untuk harga material saat ini dan 4 tahun kedepan tentunya akan berbeda, ya berbeda, pasti akan sangat jauh sekali perbedaanya, kemudian saya harus memulai menembok rumah saya, menutupi rumah saya dengan genteng dll, hhhh sampai berapa tahun lagi rumah saya selesai...entah lah, saya lelah berhalusinasi dengan ini. Cukup, saya menyerah..
Kemudian saya beralih memikirkan kpr, ya kpr, dan alhamdulillah ada kpr subsidi yang insallah tidak terlalu membebani (semoga) amin...
Ketika saya memilih kpr, memang saya memilih di bank syari.ah, mungkin sebagian orang tetap menggangap ada riba dll di dalamnya, tapi saya tetap memilihnya, ketika bank tersebut sudah menilai syar.i di dalam proses akadnya,ada izin dari pemerintah dll maka walluhu alam seandainya ada penyimpangan di dalamnya, insallah sudah ada yg mempertangung jawabkan (semoga *koreksi kalau salah) sebenarnya ngayem ayemi ati aja, takut jg siihh asline 😀😀.
Dan ya, saya telah memilih, entah itu salah atau benar, sekarang saya hanya harus banyak berdoa agar semuanya lancar, diberi kemudahan agar bisa cepat melunasi hutang (setau saya ada amalanya jg, tapi belum diamalkan 😀), masih proses berdoa yang kenceng dulu..hehe
Mari saya lanjutkan kenapa saya memilih kpr. Setelah proses akad selesai dan saya mulai membayar angsuran tiap bulanya. Disitu masih ada sedikit dana saya yang tersisa, dan rencananya akan saya investasikan untuk membeli tanah. Ketika saya nantinya ada dana sedikit saya bisa mencari tanah dengan dana yang saya miliki, walaupun itu harus di pojok desa dan dekat pekuburan, tidak masalah, toh itu hanya untuk investasi. Ketika anda bertanya investasi tanah di bawah pekuburan? Hmm anda mungkin tidak tau penduduk di desa saat ini lebih suka menanam tanaman keras seperti albasia, jati dll, dalam jangka waktu 5 tahun atau lebih bisa di potong dan dijual dengan harga yang lumayan.
Yes, ketika saya memilih untuk kpr saya sudah memiliki rumah sendiri saat ini dan mungkin nantinya saya bisa membeli tanah lagi untuk investasi. Dan satu lagi ketika saya bayarkan cicilan rumah saat ini mungkin masih agak terasa, tapi 3-4 tahun kedepan insallah akan semakin ringan, karena nilai mata uang kan begitu, ingat gak pas kita SD uang jajan kita berapa?dan dengan uang segitu kita bisa jajan apa aja, ketika saat kita smp dikasih uang jajan segitu kira2 cukup buat apa?
Ya begitulah menurut saya.
Entah tulisan ini saya buat untuk ngayem-ayemi hati saya saja atau memang ada benarnya. Entahlah, mungkin  saya banyak salahnya...
Tapi memang , LEBIH ENAK HIDUP TANPA HUTANG..hmmm
Semoga bermanfaat,
...share pengalaman yuk di komen..

Komentar

Postingan Populer